Jumat, 01 Februari 2019

MATERI 1 : DESIGNING AUTHENTIC ASSESSEMENT IN CHEMISTRY EDUCATION

HAKIKAT PENILAIAN OTENTIK

       Pembelajaran dalam kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat dan potensis siswa agar berkompeten, berkarakter dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Dalam kegiatan tersebut, guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan dengan karakteristik pembelajaran abad 21. Penilaian kemajuan belajar/keterampilan abad 21 meliputi KWHLAG, yaitu : what do i know?, what do i want know?, how do i find out?, what have i learned?, what action will i take?, what new question do i have? Jika proses belajar siswa berdasarkan ini maka target capaian penerapan kurikulum akan meningkat. Belajar dapat diartikan sebagai interaksi sosial yang menghasilkan keterampilan berkreasi, berkolaborasi, berkomunikasi, kompetitif, literat dan berimprovisasi.
        Penilaian otentik adalah melaksanakan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai macam cara yang berhubungan dengan tugas guru yakni menilai sejauhmana keberhasilan pembelajaran. Penilaian autentik adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya  dengan cara mensimulasikan situasi yang didapat di dalam dunia nyata. Menurut American Library Association, Penilaian autentik didefinikasikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.
        Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri khusus. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Dalam penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaiain autentik harus mencerminkan dunia nyata.
      Penilaian otentik bertujuan untuk menilai kemampuan siswa terkait dengan dunia nyata, yakni bagaimana siswa mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilannya ke dalam tugas-tugas nyata. Dengan penilaian otentik, akan diperoleh informasi yang akurat untuk melihat kemampuan siswa. Penilaian otentik merupakan suatu penilaian penampilan siswa dalam berbagai aktivitas tertentu. Newman dan Wehlage (1993: 12) menyatakan bahwa penilaian otentik adalah proses pengumpulan data di mana siswa memahami dan menghasilkan pengetahuan yang bermakna.
     Menurut Custer (2000: 24), penilaian otentik berpengaruh positif terhadap pengajaran dan pembelajaran. Dengan penilaian otentik siswa akan terdorong untuk mengembangkan pemikiran yang lebih kritis dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam belajar, karena penilaian otentik menuntut siswa melibatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan mengkoordinasi pengetahuan yang lebih luas dalam menyelesaikan pekerjaan, tugas-tugas atau permasalahan yang dihadapi.
          Berikut beberapa karakteristik penilaian autentik, yakni:
         - Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, pencapaian kompetensi terhadap satu kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester (sumatif).
    - Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, menekankan pencapaian kompetensi keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan kompetensi yang sifatnya hafalan dan ingatan.
      Berkesinambungan dan terintegrasi, merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi siswa.
       -  Dapat digunakan sebagai feed back, dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif.
Pada intinya, hasil penilaian otentik siswa oleh guru dilakukan sebagai bahan evaluasi baik sumatif maupun formatif demi perbaikan proses belajar mengajar sehingga capaian tujuan pembelajaran dan tujuan penerapan kurikulum 2013 revisi meningkat.

JENIS PENILAIAN OTENTIK
         Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Adapun jenis penilaian autentik yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, sikap dan keterampilan adalah sebagai berikut :

a. Penilaian Sikap(afektif)
      Masalah penilaian sikap pada kurikulum 2013 sebelumnya (sebelum revisi) dilakukan sepenuhnya oleh guru. Namun, kini setelah dilakukan pembenahan penilaian sikap menjadi tanggung jawab guru agama dan PKN. Penilaian sikap masuk kedalam komponen ( KI-1) Contoh muatan yang masuk kedalam KI-1 adalah : ketaatan beribadah, bersikap jujur, berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan tugas, serta toleransi dalam beribadah. Sedangkan contoh sikap sosial yang masuk kedalam ranah KI-2 antara lain: sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melalui penilaian observasi, penilian diri, penilaian antar teman dan jurnal.
· Observasi.  Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan  indera, baik secara langsung mapun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
· Penilaian diri. Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta perserta didik untuk mengemukakan  kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.
·     Penilaian antar teman. Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai sikap dan keseharian antar teman.   
    ·  Jurnal catatan guru. Merupakan catatan pribadi guru di luar dan di dalam kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa.

b. Penilaian Pengetahuan (kognitif)
        Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini :
-  Tes tulis.
- Tes Lisan
      - Penugasan

c. Penilaian Keterampilan (psikomotor)
         Aspek penilaian keterampilan dapat dinilai dari :
     - Penilaian kinerja
         - Penilaian proyek
     - Penilaian portofolio

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENDESAIN PENILAIAN OTENTIK

         Menurut Bahrul Hayat (2004), penerapan penilaian otentik harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
(a) Proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran;
(b) penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata;
(c) penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;
(d) penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua
aspek dari tujuan pembelajaran.
         Sementara itu Moon, et al., (2005: 120) menyatakan bahwa penggunaan penilaian otentik, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(a) difokuskan pada isi yang esensial;
 (b) secara mendalam terarah pada masalah;
(c) fleksibel dan mudah dilaksanakan;
(d) difokuskan pada kemampuan untuk menghasilkan suatu produk atau kinerjar;
 (e) mengembangkan kekuatan dan keahlian siswa;
 (f) mempunyai kriteria yang disepakati antara guru dan siswa;
(g) menyediakan berbagai cara di mana siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya;
(h) memerlukan penskoran.
yang difokuskan pada esensi tugas.

DESAIN PENILAIAN OTENTIK

       Pembelajaran yang saya pilih untuk desain ini yakni dengan melakukan eksperimen sederhana koloid. Desain penilaian otentik yang saya susun merupakan desain penilaian hanya untuk materi koloid. Karena KI, KD sudah ditentukam melalui kurikulum maka yang saya cantumkan hanya indikator saja. Disini yang saya fokuskan kepada apa yang akan saya nilai bukan bagaimana cara penskoran dan penghitungannya. Penilaian yang saya pilih untuk didesain yakni penilaian pada ranah afektif dengan melakukan penilaian melalui observasi dengan format yang saya buat dalam tabel, untuk ranah kognitif saya desain dengan menggunakan tes essay, sedangkan ranah psikomotor melalui pengamatan aktivitas siswa dinilai dengan check-list. Untuk materi faktor yang mempengaruhi laju reaksi ini siswa sebelumnya harus menguasai materi prasyarat yakni laku reaksi serta teori tumbukan sehingga tiap bagian dari informasi yang didapat dari proses pembelajaran dapat berintegrasi dan terkoneksi satu sama lain sehingga pengetahuan yang didapat dari hasil pembelajaran dapat bermakna.

Instrumen Penilaian Kognitif

Tujuan Pembelajaran
Soal
Skor
1.           Peserta didik dapat menjelaskan tentang sifat – sifat koloid yiatu efek tyndall, gerak brown, elektroforesis,, adsorbsi dan koagulasi
Berdasarkan fenomena di atas, permasalahan apa yang kalian temukan ? Rumusan masalah yang anda temukan (dalam bentuk pertanyaan)
Perkirakan jawaban sementara dari masalah yang telah kalian rumuskan !

20
2.    Peserta didik dapat  melakukan percobaan tentangsifat koloid yaitu efek tyndall

1.    Dari percobaan yang telah dilakukan apa yang membedakan larutan gula dan air santan kelapa?
2.    Dari percobaan yang dilakukan apa yang terjadi pada larutan gula disaat disorot dengan cahaya dari senter
3.    Dari percobaan yang dilakukan apa yang terjadi pada air santan kelapa disaat disorot dengan cahaya dari senter
4.    Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, menurut pengetahuan yang kalian punya mengapa terjadi penurunan titik beku ? (hubungkan dengan penurunan tekanan uap Larutan.
15

15

15

15

3.         Peserta didik dapat menyimpulkan hasil percobaan tentangpenurunan titik beku

5.    Dari percobaan dan pertanyaan yang telah dijawab kesimpulan apa yang dapat ditarik mengenai penurunan titik beku ?

20



Penilaian Pengetahuan
Tabel penilaian hasil tes

No
Nama Siswa
Nomor Soal
Skor
1
2
3
4
5
6
7
1









2









3









Nilai =  ×100


·      Penilaian Afektif
Tujuan Afektif:
a.      Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam memecahkan masalah pada diskusi kelompok.
No.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Total
Teliti
Bertanggung Jawab
Jujur
0
1
2
0
1
2
0
1
2
1.











2.











3.



















Rubrik:
0   :    jika tidak teliti dalam menjalankan praktikum, tidak bertanggung jawab atas kebersihan dan keutuhan alat, serta tidak jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok.
1   :    jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas kebersihan dan keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok, namun lamban dan tidak tegas ketika bekerja di dalam laboratorium.
2   :    jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas kebersihan dan keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok.

·      Penilaian Psikomotor
Tujuan Psikomotor:
a.         Siswa terampil dalam menyajikan data hasil diskusi kelompok mengenaimateri koloid secara sistematis menggunakan bahasa yang sesuai.

No.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Total
Penggunaan Bahasa
Kecakapan dalam Berbicara
0
1
2
0
1
2
1.








2.








3.










Rubrik:
0   :    jika tidak  menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok.
1   :    jika  menggunakan  bahasa  yang  sopan  namun  tidak  percaya  diri dalam  berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok secara sistematis.
2   :    jika  menggunakan  bahasa  yang  sopan  atau  mahir  dalam menyampaikan  informasi hasil diskusi kelompok secara sistematis

REFERENSI :
http://iepratiwi.blogspot.com/2016/03/rpp-k13-sifat-sifat-koloid.html


PERMASALAHAN :
1. Menurut anda, apakah dengan dilakukannya penilaian otentik akan dapat memenuhi tuntutan kurikulum K13 ?
2. Menurut anda, bagaimana kiat yang dapat dilakukan guru agar penilaian diri serta penilaian antar teman yang dilakukan siswa hasilnya reliabel?
3. Menurut anda, seberapa pentingkah peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan? berikan opini anda.


14 komentar:

  1. menjawab permasalahan yang pertama, Menurut anda, apakah dengan dilakukannya penilaian otentik akan dapat memenuhi tuntutan kurikulum K13 ?
    menurut saya jelas sangat memenuhi karena kurikulum 2013 menitikberatkan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di dalam artikel anda menyebutkan penilaian otentik itu sendiri adalah penilaian yang bertujuan untuk menilai kemampuan siswa terkait dengan dunia nyata, yakni bagaimana siswa mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilannya ke dalam tugas-tugas nyata. Dengan penilaian otentik, akan diperoleh informasi yang akurat untuk melihat kemampuan siswa.
    Adapun jenis penilaian autentik yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, sikap dan keterampilan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan kk melda, saya menambahkan Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009) Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

      Hapus
    2. saya sependapat dengan kk melda dan tri bahwa dapat memenuhi karena kurikulum 2013 menitikberatkan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

      Hapus
    3. saya sependapat dengan teman-teman bahwasannya kurikulum 2013 menitikberatkan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. penilaian otentik itu sendiri adalah penilaian yang bertujuan untuk menilai kemampuan siswa terkait dengan dunia nyata, yakni bagaimana siswa mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilannya ke dalam tugas-tugas nyata. Dengan penilaian otentik, akan diperoleh informasi yang akurat untuk melihat kemampuan siswa.

      Hapus
  2. saya setuju dengan teman" diatas bahwa penilaian otentik ini memang dimaksudkan untuk menilai berbagai aspek yang dapat memberikan kesimpulan secara menyeluruh dan dapat melihatkan potensi siswa
    penilaian ini mungkin bisa dilaksanakan dengan cara menginstruksikan siswa untuk mengisi di rumah atau membuat keadaan seperti mengerjakan ujian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat juga dengan rina dan teman-teman bahwa penilaian otentik ini memang dimaksudkan untuk menilai berbagai aspek yang dapat memberikan kesimpulan secara menyeluruh dan dapat melihatkan potensi siswa
      penilaian ini mungkin bisa dilaksanakan dengan cara menginstruksikan siswa untuk mengisi di rumah atau membuat keadaan seperti mengerjakan ujian atau semacam tugas portofolio baik secara berkelompok maupun perorangan

      Hapus
  3. Saya juga sependapat dengan teman teman. Bahwa penilaian otentik ini sudah sangat melengkapi dan memenuhi keterlaksaan dalam kurikulum 2013.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya sependapat,,,
      Penilaian yg diinginkan atau yg dibuat memang untuk mengukur suatu ketercapaian hasil dari proses pembelajaran, agar seberapa berhasilnya suatu kurikulum itu dapat terliahat.

      Hapus
  4. Menjawab permasalahan kedua, sebaiknya dalam membuat suatu angket penilaian diri sebaiknya disusun suatu indikator dari aspek aspek yang dinilai serta pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya tidak membingungkan siswa dalam menilai. Sebaiknya angket penilaian sikap dari guru, diri siswa, dan antar teman memiliki aspek indikator yang sama.

    BalasHapus
  5. seberapa pentingkah peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan?
    Menurut Diane Hart, dalam pengantar yang sangat baik pada : A Handbook untuk Pendidik menyatakan berbagai kelebihan penggunaan penilaian otententik, yaitu:
    1. Siswa berperan aktif dalam proses penilaian. Pada fase ini dapat mengurang rasa cemas, takut mendapatkan nilai jelek yang dapat menggganggu harga dirinya.
    2. Penilaian autentik berhasil digunakan dengan siswa dari berbagai latar belakang budaya, gaya belajar, dan kemampuan akademik.
    3. Tugas yang digunakan dalam penilaian otentik lebih menarik dan mencerminkan kehidupan sehari-hari siswa.
    4. Sikap yang lebih positif terhadap sekolah dan belajar dapat berkembang.
    5. Penilaian otentik mempromosikan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa untuk mengajar.
    6. Guru memegang peran lebih besar dalam proses penilaian selain melalui program pengujian tradisional. keterlibatan ini lebih mungkin untuk memastikan proses evaluasi mencerminkan tujuan dan sasaran program.
    7. penilaian otentik menyediakan informasi yang berharga kepada guru pada kemajuan siswa serta keberhasilan instruksi.
    8. Orang tua akan lebih mudah memahami penilaian otentik dari persentil abstrak, perangkingan, dan pengukuran lain tes standar.
    9. penilaian autentik baru untuk kebanyakan siswa. Mereka mungkin curiga pada awalnya, tahun pengkondisian dengan paper tes,, mencari jawaban yang benar tunggal, tidak mudah dibatalkan.
    10. penilaian otentik memerlukan cara baru untuk merasakan bahwa dia sedang belajar dan dievaluasi.
    11. Peran guru juga berubah. Tugas khusus, baik dalam bentuk pekerjaan maupun dalam bentuk pengasaan pengetahuan dan keterampilan haru harus diidentifikasi secara jelas di awal.
    12. Dengan cara itu maka siswa dapat memulai sesuatu yang berbaik skala kecil dan dari awal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh rini tentang pendapat Diane Hart, dalam pengantar yang sangat baik pada : A Handbook untuk Pendidik menyatakan berbagai kelebihan penggunaan penilaian otententik.
      pada bagian ini telah diuraiankan tentang betapa pentingnya sebuah penilaian otentik

      Hapus
  6. saya akan mencoba menjawab pertanyaan rahmah, yakni Menurut anda, seberapa pentingkah peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan?

    menurut saya penilaian otentik memiliki peran yang penting untuk melihat bagaimana seorang siswa menangkap apa yang telah dipelajari baik melalui tes tertulis portofolio penilaian diri dan kinerja. dengan adanya penilaian otentik akan mempermudah guru dalam mengevaluasi, merefleksi serta merevisi kekurangan dan kelebihan maupun penekanan yang masih belum optimal pada pembelajaran yang telah dilakukan untuk pembelajaran ke depan yang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan kaka rini menurut saya peran penilaian otentik dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan sangat penting untuk dapat melihat dan menagkapa keberhasilan suatu proses pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya.

      Hapus
  7. Menurut anda, bagaimana kiat yang dapat dilakukan guru agar penilaian diri serta penilaian antar teman yang dilakukan siswa hasilnya reliabel? penyusunannya haruslah memperhatikan indikator-indikator dan tujuan yang ingin dicapai serta soal-soalnya haruslah menggunakan kalimat yang mudah dipahami siswa dan tidak ambigu

    BalasHapus